Tumbuhan Melinjo
Tumbuhan melinjo merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka yang tumbuh di daerah tropis.Melinjo ini berbentuk pohon berumah dua (ada individu jantan dan betina) yang selalu hijau dan berbatang lurus,tinggi dapat mencapai 5-10 m.Tajuknya membentk pyramid atau kerucut yang langsing. Daun pada mlinjo berbentuk tunggal dan berhadapan.Buah seperti buah keras berbentuk jorong.Ketika masak warna buah berangsur – angsur akan berubah dari kuning, merah hingga keunguan.Satu biji dalam satu buah besar dan kulit tengahnya keras berkayu.Melinjo ini pada dasranya tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tmbuhan berbunga.Yang di anggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang trbungkus oleh selapis aril yang berdaging yang berbnetuk ellipsoid buur telur atau biji perbuah.Berikut gambar mengenai tanaman melinjo ( Gnetum gnemon ):
Berikut klasifikasi tanaman melinjo
Kingdom Plantae (Tumbuhan) Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Gnetophyta
Kelas Gnetopsida
Ordo Gnetales
Famili Gnetaceae Genus Gnetum Spesies Gnetum gnemon L.
Habitat dari Melinjo
Hidup di daerah dataran tropis dan Subtropis,
REPRODUKSI
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina. Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa arkegonia. Air sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah.
Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga buluh serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu spermanya tidak mampu bergerak bebas.
Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung masuk ke arkegonium. Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-bulan sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
Dari Kelas Gnetophyta
anggotanya hanya 3 genus:
Gnetum ( melinjo dan kerabatnya ),
Welwitschia,
Ephendra.
Peranan Pohon Melinjo Terhadap Lingkungan
1.Penghijauan
Layaknya tumbuhan berklorofil, tumbuhan melinjo juga dapat dikategorikan tumbuhan penghijauan.
2. Penyumbang oksigen
Karena tumbuhan melinjo mendapatkan nutrisi secara autotrof (melokukan fotosintesis dengan bantuan cahaya), hasil dari fotosintesis tersebut adalah Glukosa dan Oksigen, maka tumbuhan melinjo juga dapat menyumbang oksigen di alam.
3. Antimikroba alami
Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif
Manfaat tumbuhan Melinjo.
1. Mengandung Antioksidan Tinggi
Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
2. Mengandung Asam Folat tinggi
Folasin atau asam folat termasuh vitamin yang jarang dikenal masyarakat Indonesia meskipun peranannya sangat penting bagi tubuh manusia. Bahan-bahan pangan yang menjadi sumber folat masih belum banyak diketahui dan diteliti. Penentuan kandungan folat dalam makanan merupakan masalah analitik yang sulit karena bentuk biologi aktif vitamin ini sangat beragam yang secara alami berada dalam ikatan poliglutamat (Stokstad et al. dalam Gregory al., 1982). Folat sensitif terhadap panas, asam kuat, oksidasi dan cahaya. Karena itu komponen ini sukar untuk diekstrak dari makanan tanpa teroksidasi atau terdekonyugasi (Niekerk, 1982). Daun melinjo memiliki kadar asam folat, dihidrofolat, dan asam folonik yang cukup tinggi.
ABOUTME
Hallo Para Pengunjung!, Saya brterimakasih atas kunjungan anda dan mau membaca artikel ini
0 komentar:
Posting Komentar